“Kalau toh kau tak jadi dokter jadi saja dokter komputer,
ah.. tapi terserah kau saja nak, bunda tetap mendoakanmu menjadi pemimpin
orang-orang bertaqwa”
Kalimat
itu terlontar dari bibir ibuku sesaat sebelum aku memutuskan memilih apa aku
dalam SPMB (penj-sekarang SNMPTN) tahun 2007. Dan akhirnya aku pun menuruti
kata ibuku untuk memilih jurusan pendidikan dokter di Universitas Brawijaya
(UB). Sebulan kemudian keluarlah pengumuman itu dan bagi teman-teman yang
mengenalku hari ini tentu sudah tau hasilnya. Tidak lulus. Seketika itu pula
aku menelepon ibuku yang sebenarnya diujung telepon sana sudah menunggu apa
hasil SPMBku. Setelah aku ceritakan hasilnya, diujung telepon yang membuat airmata
ini tak terasa berlinang adalah ucapannya “Le....dijurusan apapun kamu, jadi
apapun kamu nanti. Doa bunda tetap. Kamu jadi pemimpin orang-orang yang
bertaqwa.” Mungkin bagi sebagian orang kalimat ini sederhana. Tapi menjadi tak
sederhana bagiku karena itu terucap dari bibir seorang ibu yang kata Rosul doa
seorang ibu itu tanpa hijab menembus arsy Allah SWT. Dan doa itu dapat kurasakan. Ah....entahlah bagaimana sebaliknya..,apa ibuku kini merasakan doaku. Mungkin ya,
mungkin juga tidak. Aku merasa dosaku terlalu banyak. Ah... Bunda, maafkan mas
ya kalau bunda belum merasakan doa yang mas panjatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar